Jakarta, CNN Indonesia —
Induk perusahaan Google, Alphabet, untuk pertama kalinya menebar dividen pada Kamis (25/4). Dividen yang dibagikan berkisar di angka 20 sen dolar AS per saham.
Menukil Reuters, perusahaan tersebut juga melakukan buyback sebesar US$70 miliar atau setara Rp1.1136,78 triliun (asumsi kurs Rp16.239 per dolar AS).
Langkah ini disambut baik oleh para investor hingga membuat sahamnya melonjak hingga 16 persen.
Alphabet mengembalikan modal seiring menghabiskan miliaran dolar untuk belanja fasilitas pusat data guna mengejar ketertinggalan dari para pesaingnya dalam hal kecerdasan buatan.
Diketahui, saingan Alphabet, Meta Platforms, mengumumkan dividen perdananya beberapa bulan silam. Ini adalah langkah yang mengangkat nilai pasar saham perusahaan media sosial tersebut sebesar US$196 miliar atau Rp3.181,1 triliun pada hari berikutnya.
Amazon tetap menjadi satu-satunya yang bertahan di antara perusahaan raksasa teknologi yang tidak menawarkan dividen.
Alphabet pun melampaui ekspektasi untuk kuartal ini dalam hal penjualan, laba, dan iklan, seluruh metrik yang diawasi secara ketat.
Lonjakan saham Alphabet sebesar hampir 16 persen setelah kabar tersebut mencuat meningkatkan nilai pasar sahamnya sekitar US$300 miliar menjadi lebih dari US$2 triliun.
CEO Alphabet Sundar Pichai memuji penawaran AI Google sebagai sebuah keuntungan bagi hasil pencarian intinya.
“Kami sangat senang bahwa kami melihat adanya peningkatan penggunaan pencarian di antara orang-orang yang menggunakan ikhtisar AI,” tutur dia.
Menurut data LSEG, pendapatan perusahaan tercatat sebesar US$80,54 miliar atau Rp1.307,77 triliun untuk kuartal pertama, dibandingkan dengan estimasi sebesar US$78,59 miliar atau Rp1.276,11 triliun.
Peningkatan pendapatan ini didukung oleh meningkatnya permintaan untuk layanan cloud, yang ditopang oleh meningkatnya adopsi kecerdasan buatan dan belanja iklan yang stabil.
Data LSEG juga mencatat Google melaporkan penjualan iklan naik 13 persen pada kuartal ini menjadi US$61,7 miliar atau Rp1.001,71 triliun. Angka tersebut dibandingkan dengan estimasi rata-rata sebesar US$60,2 miliar.
Diketahui, Alphabet baru saja melewati kuartal keempat 2023 di mana penjualan iklan meleset dari target, membuat sahamnya jatuh di tengah meningkatnya persaingan dari Amazon dan Facebook.
Sementara itu, pendapatan Google Cloud tumbuh 28 persen pada kuartal-I 2024, didorong oleh pesatnya perkembangan perangkat AI generatif yang mengandalkan layanan cloud untuk menghadirkan teknologi itu kepada pelanggan.
Belanja modal Alphabet mencapai US$12 miliar atau Rp194,78 triliun, meningkat 91 persen dari tahun sebelumnya.
(del/pta)